
KABUPATEN TANGERANG jwgroupnews – Gus Nur Rohman menegaskan dalam ceramahnya agar jamaahnya tidak memasang bendera one piece (bendera hitam bergambar tengkorak dari film anime jepang yang viral), tapi wajib dan harus memasang bendera merah putih di rumah masing-masing.
“Haram Jadah (sangat haram) bagi jamaah untuk memasang bendera one piece, kita wajib memasang bendera merah putih yang merupakan hasil dari perjuangan penuh pengorbanan dari para pahlawan, sesepuh, dan juga para kyai zaman sebelum kemerdekaan,” tegas pengasuh pondok pesantren Technopreneur As Shofa saat menyampaikan pengajiannya di depan ratusan jamaah pada Minggu (3/8/2025) malam.
Kyai kelahiran Kudus ini mengungkap bahwa dirinya resah melihat fenomena yang ada di sosial media khususnya tiktok yang marak tentang isu terkait banyaknya tayangan konten yang menyuarakan kekecewaan masyarakat dengan mengibarkan bendera one piece pada tahun 2025 yang bertepatan dengan HUT RI ke-80 ini.
“Saya melihat di tiktok sangat ramai narasi tentang pengibaran bendera anime bergambar tengkorak bajak laut warna hitam yang ternyata berasal dari serial film kartun one piece, sebagian masyarakat bisa jadi ada yang kecewa dengan harapannya terhadap pemerintah Indonesia, akan tetapi kita juga perlu ingat layaknya dzikiran bahwa Indonesia adalah hasil perjuangan para leluhur kita, para pejuang, bahkan para kyai yang ada di nusantara. Kecewa boleh tapi kita masyarakat Indonesia tidak boleh merusak jati diri bangsa apalagi melukai sang saka merah putih di bulan Agustus. Maka perlu kita optimis dan semangat mengibarkan bendera merah putih,” ungkap Gus Nur Rohman yang juga merupakan Wakil Ketua PWNU Banten.
Pengajian rutin oleh Majelis Gubah Rasulullah dipimpin oleh Gus Nur Rohman dan Gus Ragil digelar pondok pesantren Technopreneur As Shofa setiap Minggu malam Senin.
“Dzikiran adalah ibadah yang sangat susah untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Dzikir itu ingat, mengingat anugrah dan rahmat Allah SWT serta kebaikan-kebaikan Allah SWT kepada kita hambanya. Atas anugrah dan kebaikan-kebaikan itu kemudian kita diperintah ingat kepada Allah sebanyak mungkin dalam setiap waktu dan tempat kita berpijak dibumi ini,” tambahnya.

Pengajian ini mengajak jamaah untuk belajar dan praktik tentang dzikiran, sholawatan, pengajian, sedekahan, dan silaturahmi agar hidup berkah, selamat, dan bahagia dunia akhirat.
“Begitu juga kita sebagai bangsa, hidup dalam pelukan ibu pertiwi yg dipenuhi dengan rahmat, kerukunan, gotong royong, persatuan dan kesatuan, makan minum kita di Indonesia. Mari kita jaga indonesia, jaga merah putih kita, jaga Indonesia kita. Merdekaaaa,” pungkasnya.
(Red*/Ims)