Menyelami Asal Usul “Croissant” Kue Legendaris Yang Terkenal Di Prancis dan Digemari Kalangan Muda

11 Views

LAMPUNG jwgroupnews – Sekitar tahun 1990-an, mulai menjamur café dan toko kue di Indonesia. Masyarakat perkotaan di Indonesia mulai lebih menikmati kegiatan sosial mereka dengan ngopi atau makan kue di luar rumah. Inilah yang disebut dikalangan muda dengan budaya kongko kongko.

 

Dengan makin berkembangnya ekonomi dan urbanisasi di kota, serta pengaruh budaya asing, terutama dari Eropa dan Amerika, juga turut mendorong pertumbuhan cafe dan toko kue di Indonesia. Salah satu negara yang sangat digandrungi kue-kuenya oleh orang asia adalah negara Prancis dengan berbagai kuenya yg disukai kalangan muda. Misalnya Croissant, Baguette dan Crêpes . Kue- kue ini tidak asing lagi bagi para penggemar roti di dunia. Namun kali ini penulis hanya ingin mengulik Sejarah “Croissant”. Yaitu roti berbentuk bulan sabit yang identik dengan rasa butternya yang gurih dan membuat ketagihan. Tidak heran apabila kue ini menjadi cukup terkenal hampir di seluruh belahan dunia. Bahkan saat ini croissant bisa dengan mudah dijumpai di toko-toko kue serta beberapa kafe di Indonesia.

 

Kue croissant salah satu roti khas dari Prancis yang terkenal di dunia. Namun sebenarnya asal usul croissant masih kontroversial. Menurut sejarahnya, kue kering yang legendaris ini berasal dari Wina, Austria.

 

Awal mulanya roti ini bernama “kipferl” Marie Antoinette, istri raja Prancis Louis XVI yang berkuasa dari tahun 1774 sampai 1792 adalah ratu Prancis yang berasal dari keturunan kerajaan di Austria yang secara resmi memperkenalkan dan mempopulerkan croissant di Prancis sejak tahun 1774an .

 

Dewasa ini, kue croissant sangat disukai untuk sarapan pagi (petit dejeuner). Biasanya kue ini disuguhkan dengan kopi susu (cafe au lait) baik di rumah, di cafe, di hotel dan di bistro. Jadi sebenarnya croissant yang kita kenal sekarang, dengan tekstur renyah dan berlapis-lapis itu berevolusi dari roti Austria bernama “kipferl”, kemudian diolah dengan teknik puff pastry oleh masyarakat Prancis sehingga memberikan tekstur yang renyah dan berlapis-lapis .

 

Dan akhirnya, roti ini menjadi sangat populer di Prancis pada abad ke-19, terutama setelah seorang pengusaha Austria bernama August Zang membuka toko roti di Paris dan menjual roti buatannya dengan iklan di surat kabar.

Kue Croissant ditemani kopi dan cemilan. (Ilustrasi)

Kemudian kue tersebut di beri nama Croissant karena bentuknya menyerupai “bulan sabit” dan memang memiliki bentuk yang menyerupai bulan sabit. Kue ini memiliki ciri khas rasa gurih, tekstur lembut di dalam, dan renyah di luar. Jadi, meskipun croissant sangat identik dengan Prancis, namun asal muasalnya berasal dari Austria. Kue ini tidak kalah populernya dengan kue legendaris prancis yang terkenal di seluruh antero dunia yaitu Baguette dan Crêpes.

 

Penulis:

Endang Ikhtiarti

Dosen S1 Pendidikan Bahasa Prancis Fkip Universitas Lampung.

(Red*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *