Pemkab Sumedang Gunakan QRIS, untuk Perkuat Program Nyaah Ka Indung dan Pengelolaan Zakat dengan Sistem Digital 

43 Views

SUMEDANG jwgroupnews – Pemerintah Kabupaten Sumedang terus mendorong penerapan teknologi digital dalam berbagai aspek pelayanan publik.

 

Salah satu upaya diwujudkan melalui Sosialisasi Pemanfaatan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dalam Program Nyaah ka Indung dan Anak Yatim yang berlangsung di Aula Tampomas, Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Kamis (9/10/2025).

 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah, perwakilan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNas) Kabupaten Sumedang, serta sejumlah pengurus program Nyaah ka Indung.

Pemerintah Kabupaten Sumedang terus mendorong penerapan teknologi digital dalam berbagai aspek pelayanan publik (Dok.)

Tujuannya, memperkenalkan sistem pembayaran digital berbasis QRIS agar proses pengumpulan dana sosial keagamaan menjadi lebih mudah, cepat, dan transparan.

 

Asisten Daerah (Asda) Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Dian Sukmara menjelaskan bahwa penggunaan QRIS merupakan langkah inovatif dalam memperkuat tata kelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di Sumedang.

 

“Penggunaan QRIS agar pengelolaannya semakin akuntabel dan transparan. Kami bersama BAZNas membahas sosialisasi penggunaan QRIS agar pengelolaan ZIS di Sumedang semakin cepat, lancar, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Dian.

 

Dian menambahkan, penerapan QRIS ini sejalan dengan tiga pilar pembangunan Kabupaten Sumedang, yaitu budaya, agama, dan teknologi.

 

Dengan integrasi sistem digital, pemerintah berharap penghimpunan dana zakat dapat meningkat, baik dari sisi jumlah dana yang terkumpul maupun manfaatnya bagi masyarakat yang membutuhkan.

 

“Mudah-mudahan dengan QRIS ini, zakat, infak, dan sedekah semakin meningkat, baik dalam pengumpulan maupun pemanfaatannya. Terima kasih kepada para muzaki yang telah ikhlas berbagi, semoga menjadi jalan turunnya rahmat dan keselamatan bagi semua,” katanya.

 

Lebih lanjut, Dian menuturkan bahwa langkah ini juga menjadi bagian dari misi besar Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam memperkuat ketahanan sosial serta kesejahteraan masyarakat.

 

Melalui program Nyaah ka Indung, pemerintah berkomitmen memastikan tidak ada ibu maupun anak yatim yang terabaikan dari perhatian kebijakan daerah.

 

“Melalui program Nyaah ka Indung, kami ingin memastikan tidak ada ibu yang menghadapi kesulitan ekonomi atau terpinggirkan dari kebijakan pembangunan. Program ini menjadi kekuatan doa dan harapan bagi masa depan Sumedang yang lebih baik,” tutur Dian.

 

Ia juga menekankan bahwa keberadaan para indung asuh bukan hanya simbol kepedulian sosial, tetapi juga bagian penting dari gerakan bersama dalam mewujudkan visi besar Sumedang, yakni “Sumedang Simpati, Semakin Maju Menuju Indonesia Emas 2045.” Pungkasnya.

 

(Red*/Hni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *