KABUPATEN TANGERANG jwgroupnews – Ada pemandangan yang tak biasa di Jalan Otto Iskandar Dinata No.1, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten. Sebuah bangunan gedung berwarna putih dengan arsitektur aristokrat mirip gedung putih di negeri paman sam.
Saat saya melewati jalan tersebut, serasa disuguhkan pemandangan yang sangat kontras. Gedung itu sangat berbeda dengan suasana persawahan dan lahan perkebunan yang berada di pinggir jalan.
Sejak kapan kantor desa ini berdiri mungkin tidak banyak yang tahu. Tapi bagi masyarakat desa Banyu Asih dan kecamatan Mauk pastinya menjadi bahan perbincangan yang tak ada habisnya. Sebagian akan menduga bahwa bangunan ini menelan dana desa yang Milyaran.
Namun, nyatanya gedung ini dibangun dengan biaya hanya ratusan juta saja. Seperti yang disampaikan Kepala Desa Banyu Asih, Ahmad Hariri.
“Setiap orang yang melihat gedung mengira akan menelan biaya Miliaran, padahal hanya menghabiskan anggaran Rp998Juta diluar pajaknya. Alhamdulillah, walaupun pembangunan gedung ini paling ketinggalan dari pembangunan gedung kantor desa tetangga,” ujar Kades ‘Haha’ (panggilan akrab Ahmad Hariri) kepada jurnalis JWGroup di Kantor ‘Gedung Putih’ Desa Banyu Asih pada Jum’at (22/8/2025) pagi.
Lebih lanjut, Kades ‘Haha’ menyampaikan bahwa dirinya ingin benar-benar fokus pada pelayanan masyarakat.
“Kita pernah menjadi desa percontohan tingkat kabupaten dalam hal administrasi publik. Terbukti, kemarin dalam event HUT RI ke-80 Desa Banyu Asih menjuarai lomba pelayanan administrasi publik,” ungkap Hariri.
Kali ini Kades Hariri menjabat sebagai Kepala Desa dalam masa perpanjangan jabatan Kepala Desa. Namun, masyarakat sangat berharap jika dirinya bisa mencalonkan diri kembali pada pemilihan kepala desa mendatang.
“Saya ini hanya ingin menjalankan amanah sebagai Kepala Desa dengan baik dan bisa mensejahterakan masyarakat desa. Kalau ada warga yang masih menginginkan saya bisa lanjut memimpin Insya Allah siap menjalankan amanah,” pungkasnya.
(Red*/Ims)