KOTA BATU jwgroupnews – Dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang juga sekaligus Hari Jadi ke-24 Kota Batu, Pemerintah Kota Batu gelar Dzikir Akbar dan Gebyar Sholawat bertempat di Halaman Balai Kota Among Tani, Pemkot Batu, jalan Panglima Sudirman Kota Batu, pada Rabu (22/10/2025) malam.
Pada kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Batu Nurochman, SH.,MH., beserta Ketua TP PKK Kota Batu Hj Siti Faujiyah S.Pd., Wakil Wali Kota Batu H. Heli Suyanto, SH.,MH., beserta ibu Wakil Wali Kota Batu Ridha Heli Suyanto, Forkopimda, seluruh kepada SKPD Pemkota Batu, Polres, Dandim Anggota DPRD kota Batu, tokoh agama, tokoh masyarakat dan ribuan masyarakat kota Batu, dengan menghadirkan penceramah Nasional KH D. Zawawi Imron, yang dikenal sebagai Si Celurit Emas dari Madura.

Wali Kota Batu, Nurochman, SH.,MH., dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat untuk memanjatkan doa bersama agar Kota Batu senantiasa dalam lindungan Allah SWT serta terus menjadi kota yang aman, nyaman, dan sejahtera. Wali Kota Batu juga menyampaikan bahwa momentum peringatan Hari Santri dan Hari Jadi ke-24 ini menjadi saat yang tepat untuk mengevaluasi arah kebijakan pemerintah daerah agar semakin membawa keberkahan bagi masyarakat.
“Kami bersyukur, malam ini kita bisa merayakan Hari Santri yang dirangkai dengan Hari Jadi Kota Batu. Momen ini menjadi pengingat bagi kami untuk terus memperbaiki dan memastikan setiap kebijakan membawa manfaat bagi masyarakat. Kami juga sangat apresiasi kepada para tokoh agama yang telah berperan menjaga kedamaian dan harmoni di Kota Batu, sekaligus menegaskan pentingnya pendidikan karakter sebagai investasi menuju Indonesia Emas 2045. Dan kami berdoa agar seluruh masyarakat diberi kesehatan, kemudahan rezeki, serta kesejahteraan yang penuh berkah “, harapnya.

Penceramah KH D. Zawawi Imron dalam tausiyahnya menyampaikan pesan kebersamaan dan rasa syukur atas keberadaan Kota Batu. Pada kesempatan ini, KH Zawawi Imron juga membacakan puisi karyanya tentang Hari Santri dengan penuh semangat.
“Kenapa saya bilang Kota Batu ‘sedoyo sae’? Karena kalau tidak ada Kota Batu, maka tidak lengkap bangsa Indonesia yang kita cintai ini,” ujar KH. Zawawi Imron.
(Red*/Lik)




