Maraknya Korban Pertalite Oplosan di Surabaya: Motor Brebet, Mesin Rusak, Warga Merugi

4 Views

SURABAYA jwgroupnews – Waspada warga Surabaya dan wilayah sekitarnya tengah dihebohkan oleh laporan beruntun dari masyarakat terkait kerusakan sepeda motor setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite di sejumlah SPBU Pertamina. Fenomena ini bukan hanya menimbulkan kerugian finansial, tetapi juga mengganggu aktivitas harian warga, termasuk pekerjaan dan mobilitas.

Testimoni Warga: Motor Brebet dan Mogok

Seorang warga Surabaya, Subakmini (64) bercerita bahwa motornya mengalami kerusakan setelah dirinya mengisi bahan bakar pertalite di pom bensin Pertamina.
“Tadinya saya heran kenapa kok motor saya tiba-tiba brebet (rusak) padahal sebelumnya tidak ada masalah. Ternyata setelah dibawa kebengkel saya baru tahu kalau banyak orang juga mengalami hal yang sama akibat isi pertalite di SPBU Pertamina yang sama. Sayangnya saya tidak mengambil struk pembelian bensinnya, kedepan saya kapok isi bensin pertalite di SPBU Pertamina,” kesalnya kepada jurnalis pada Kamis (6/1/2025).

Yani (38) mengaku motornya mengalami gejala “brebet” dan penurunan performa setelah mengisi Pertalite di SPBU kawasan Tropodo, Sidoarjo.

“Sudah beberapa hari ini tarikan gasnya tidak enak. Sudah servis dan ganti busi, tapi tetap brebet,” ujarnya.

Ia pun memutuskan untuk tidak lagi menggunakan Pertalite untuk kendaraan pribadinya demi menghindari kerusakan lebih parah.

Hal serupa dialami oleh Anwar (33), warga Sidoarjo. Motornya mogok tiga kali setelah mengisi Pertalite di SPBU dekat rumahnya. Meski kini motornya kembali menyala, akselerasi tetap terasa berat. “Saya sempat tidak masuk kerja karena motor saya tiba-tiba mogok saat perjalanan ke kantor. Lumayan kena biasa servicenya. Sudah lapor ke Pertamina terkait, tapi belum ada tindak lanjut,” katanya.

Serta banyak lagi testimoni warga yang mengalami hal yang sama.

Azizah(31) sampai saat ini kendaraannya belum bisa digunakan karena mogok dan belum ada biaya untuk service karena kendaraannya berjenis NMax yang harga service cukup menguras isi kantong.

“Motor saya NMax ini masih menunggu anggaran service dulu. Karena penghasilan sedang pas-pasan jadi saya pakai sepeda listrik dulu kalau ada kebutuhan antar jemput anak sekolah dan belanja,” ungkapnya.

Akbar (36) pegawai Dishub penjaga palang kereta di Margorejo juga mengalami kerusakan motor akibat mengisi pertalite di kawasan Kenjeran dekat rumahnya.

“Saya hampir terlambat karena mengalami kendaraan brebet di jalan saat berangkat kerja malam hari. Beruntung masih bisa sampai pos jaga. Setelah itu, saya bawa ke bengkel katanya rusak pada sistem pembakaran akibat bahan bakar yang terkontaminasi,” katanya.

Kerusakan Serius: Filter Bensin dan Mesin Terdampak

Sejumlah mekanik bengkel di Surabaya melaporkan peningkatan jumlah kendaraan yang masuk dengan keluhan serupa. Salah satu mekanik menyebut bahwa kerusakan paling umum terjadi pada filter bensin dan sistem pembakaran, yang diduga akibat kontaminasi bahan bakar. Bahkan, ada warga yang harus mengeluarkan biaya service kendaraan hingga Rp700.000 untuk perbaikan filter dan mesin akibat bensin yang diduga tercampur air atau zat lain.

Respons Pemerintah dan Pertamina

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (Cak Eri), turun langsung menanggapi keluhan para pengemudi ojek online yang motornya mogok usai mengisi Pertalite. Ia meminta Pertamina untuk mengganti kerugian biaya servis jika terbukti bahan bakar menjadi penyebab kerusakan. “Pertamina tolong diperhatikan ya, wong Pertamina sugeh kok,” tegasnya.

Hal tersebut juga disidak langsung oleh Wakil Walikota Surabaya Armuji yang mengatakan bahwa Pertamina harus bertanggung jawab jika memang itu disebabkan karena produknya yang terkontaminasi.
“Saya sudah melihat sudah turun langsung ke sejumlah SPBU Pertamina untuk mengingatkan dengan tegas bahwa kalau memang produk Pertamina terutama pertalite menyebabkan kerusakan motor masyarakat dan pekerja ojek online mereka harus mengganti rugi biaya service kendaraannya,” tegasnya.

Pertamina Patra Niaga sendiri telah membuka
17 posko pengaduan di berbagai wilayah Jawa Timur, termasuk Surabaya dan Sidoarjo, untuk menampung laporan masyarakat. Mereka juga melakukan investigasi lanjutan dan uji laboratorium terhadap kualitas BBM di SPBU yang dilaporkan bermasalah.

Kesimpulan dan Imbauan

Fenomena Pertalite oplosan ini telah menimbulkan keresahan luas di masyarakat. Meski pihak Pertamina menyatakan bahwa BBM mereka aman dan sesuai standar, fakta di lapangan menunjukkan banyak kendaraan mengalami kerusakan setelah pengisian. Masyarakat diimbau untuk:

Menyimpan bukti pembelian BBM sebagai dokumentasi jika terjadi kerusakan.
Melaporkan keluhan ke posko resmi atau Pertamina Call Center 135.
Melakukan servis berkala dan pemeriksaan filter bensin serta sistem injeksi jika mengalami gejala brebet.

(Red*/Ims)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *